Indahnya Menjadi Santri KH Abdul Majid Ilyas - Adi Purnomo - Yayasan Al-Miftah | Media Center

UPDATE

Indahnya Menjadi Santri KH Abdul Majid Ilyas - Adi Purnomo

Indahnya Menjadi Santri KH Abdul Majid Ilyas - Adi Purnomo

Indahnya Menjadi Santri KH Abdul Majid Ilyas

oleh Adi Purnomo*

 


Subhanallah, maha suci Allah yang telah menciptakan manusia dengan keadaan paling baik, sebaik-baiknya makhluk. Dan diantara ciptaanya tersebut Allah juga telah mengutus beberapa manusia pilihan yang kehadirannya selalu membawa rahmat bagi yang lain. KH. Abdul Majid Ilyas adalah sosok yang sangat luar biasa, yang saya yakin beliau termasuk diantara manusia- manusia pilihan itu. Beliau luar biasa bukan hanya bagi santri-santrinya tapi juga bagi banyak kalangan. Saya sebagai salah seorang yang pernah tinggal & belajar banyak di Al-Miftah, menimbah ilmu pada beliau saya banyak merasakan betapa beliau adalah sosok teladan yang nyaris tanpa cela. Beliau adalah sosok:


Sosok Pendidik dan Pengayom 


Kata-Katanya yang santun dan lemah lembut dan nasehat-nasehatnya yang penuh kasih sayang merupakan ciri khas beliau. Sebagai santrinya, tentu kita tahu bersama betapa totalitas beliau dalam dunia pendidikan. Dalam kondisi sakitin, beliau tetap hadir kesekolah guna pendidik santri-santrinya. Perjalanan kesekolah beliau tempuh dengan jalan kaki (alomampa) dari dhalem beliau(penulis santri angkatan 1999). Hal ini menunjukkan betapa beliau adalah sosok teladan dalam dunia pendidikan. Dikelas kelas Misalnya atau dalam kesehariannyapun, seingat dan setahu saya sebagai santri beliau tidak pernah marah pada santri-santrinya. Yang terpancar dari aura wajahnya. Tersirat jelas dari aura beliau adalah sosok kiyai, sosok guru, sosok pendidik yang ikhlas dalam mendidik santri-santrinya. Dari wajahnya terpancar kesejukan dan keteduhan. Tersirat jelas bahwa beliau sosok teladan yang ikhlas dalam mendidik santri-santrinya. tutur katanya yang santun, lemah-lembut dan penuh kasih sayang jelas memberikan kesan tersendiri bagi saya sebagai santrinya.


Sosok Teladan yang Istiqomah


Hampir selalu kita temukan, sesibuk apapun beliau, bahkan dalam keadaan sakit sekalipun, beliau tetap berusaha hadir di tetang-tengah santri untuk menjadi imam setiap kali shalat 5 waktu. Ini sungguh bukan kebiasaan yang mudah dilakukan bagi orang kebanyakan, namun beliau bisa melakukannya dengan terus menerus. Salah satu contoh yang lain dalam hal konsistensi dan keistiqomahan beliau, setahu saya beliau adalah kiyai yang tidak memilih jalur politik sebagai jalan perjuangannya. Padahal kita tahu bersama jikalau beliau ingin dan mau, dengan ketokohan beliau yang mengakar di tengah-tengah masyarakat dan popularitas beliau yang sudah membumi di masyarakat beliau bisa jadi mencalonkan diri pada masanya tapi hal itu tidak beliau lakukan. Padahal saya yakin banyak partai politik besar yang melirik beliau. Namun konsistensi beliu pegang dengan teguh. Beliau tetap istiqomah dan konsisten memilih jalur pendidikan sebagan jalan perjuangannya. Menariknya, meskipun beliau tidak terjun di dunia politik, beliau tidak pernah melarang santri-santri yang melih jalur politik sebagai jalan perjuangannya. jelas hal ini menambah kekaguman kita sebagai santrinya bahwa beliau bukanlah sosok kiyai yang anti politik.


Berbicara tentang keistiqomahan beliau, Jelas masih banyak lagi ketelandan-keteladan lain yang bisa kita gali serta beliau ajarkan baik itu dalam bentuk perbuatan, maupun dalam bentuk wejangan-wejangan. Dan masih banyak hal-hal lain yang mencerminkan keistiqomahan beliau, dan memang hal itu yang beliau ajarkan kepada santri-santrinya.


Sosok Teladan yang Mempunyai Jiwa Sosial dan Kepedulian yang Tinggi 


Satu hal yang amat sangat membekas dalam diri saya tentang sosok dan kepedulian beliau pada santrinya, hal ini makin membekas dalam diri saya lantaran hal ini menyangkut sesuatu yang sakral dalam hidup saya. Dimana saat beliau hadir pada pernikahan saya pada tahun 2012 silam. Padahal kondisi beliau sudah kurang sehat (songkan) dan bahkan untuk naik ke tangga mushollah, beliau harus dibopong. Namun karena jiwa sosialnya yang tinggi dan pengayomannnya serta kepeduliannya yang tanpa batas pada santri-santrinya, beliau tetap hadir pada acara aqad yang sakral itu. Bersyukurnya lagi, beliau pulalah yang jadi penghulu atau menikahkan saya pada waktu itu. tak terbayangkan betapa pengorbanan, kepedulian dan cintanya beliau pada santri-santrinya. inilah yang mungkin kita sebut cinta tanpa batas dan cinta yang tulis ikhlas dari sang kiyai untuk santri.


Tentunya cerita atau contoh seperti yang saya sampaikan atas banyak di alami para alumni yang lain. saya sering mendengar ceri para alumni bagaiman sang kiyai sering menjenguk keadaan alumni yang tersebar di pelosok desa. betapa kepedulian beliau pada kita sungguh luar biasa. maka disayangkan kalau kita sebagai alumni tidak ingat beliau walau sekedar kirim fatihah satu kali dalam sehari. disayagkan kalau kita tidak meneladani sosok sang kiyai, disangkan pula kalau kita lupa Al-miftah karena almiftah didirikan sang kiyai.


Sosok yang sangat, sangat demokratis dan mempunyai pandangan jauh kedepan


Disaat momentum lebaran biasanya saya selalu meneyepatkan diri soan pada beliau. pada saat obrolan, beliau menceritakan salah satu sosok alumni yang melanjutkan pendidikan. Waktu itu ada salah satu sosok alumni yang beliau ceritakan, kebetulan salah satu alumni dimaksud jadi salah satu aktivis di kampusnya dan di luar kampus. Beliau dengan semangat dengan bahasanya yang lemah lembut (walau pada saat itu beliau kurang begitu sehat, songkan) tapi dengar penuh semangat menceritakan kiprah dan peran alumni tadi. Nah, dari situ saya mencoba mengambil pelajaran bahwa betapa senangnya sang kiyai di saat melihat atau mendengar alumni melanjutkan. karena dengan pendidikan dunia ini bisa berubah. artinya apa, meliat dari cerita ini bahwa sang kiyai adalah sosok yang mempunyai padang jauh kedepa. dengan pendidikan, dengan ada kemauan mau belajar maka keadaan bisa berubah.


Itulah beberapa keistimewaan yang saya kenang dari sosok KH. Abdul Majid Ilyas dan saya yakin sahabat-sahabat yang sempat membaca tulisan ini juga merasakan hal tersebut bahkan mungkin lebih tahu banyak tentang sosok Sang Kiai dari pada saya. Namun seperti apapun itu, Yang sangat penting bagi kita adalah, kita sebagai santrinya tidak cukup hanya dengan berbangga, namun kita perlu berusaha bagaimana kita bisa meneladani beliau dan juga tidak lupa untuk terus mendoakan semoga beliau selalu mendapkan tempat yang istimewa di sisiNya. Amien…


Seandainya saya dapat meminta untuk bisa dekat lebih lama dengan beliau, untuk dapat mendengarkan nasehat-nasehat beliau tentu itu merupakan hal yang sangat membahagiakan. Bagaimana tidak, sosok beliau yang mungkin berlebihan jika saya menyebutnya sempurna. itu membuat saya merasa bahagia sekaligus bangga menjadi santri beliau. Kata- kata dan pandangan beliau menyejukkan hati. Berada dekat bersama beliau membuat saya merasa menemukan telaga dalam kegersangan. Ya, kegersangan jiwa yang haus akan pengetahuan, arahan dan bimbingan. Beliau adalah guru, pemimpin sekaligus orang tua bagi saya. Semoga kita semua dapat meneladani beliau & berokah beliau terus mengalir bagi kita semua. Amien….9X.


*Alumnus MTs. Miftahul Ulum dan Ketua Ikamuba 2022-2027

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact

Tidak ada komentar:

Posting Komentar