WUDHU ROHANI
oleh KH. D Zawawi Imron*
"Kriiiiiiiiiing". Bu Leha terbangun mendengar lonceng berbunyi di kamar sebelah. Kemudian ia sadar bahwa pada saat tengah malam begini biasanya Sodik, anaknya yang masih remaja bangun untuk melakukan sembahyang malam. Ia mendengar suara pintu dibuka dan desah sandal putranya menuju kamar mandi.
Bu Leha mendengar tapak sandal anaknya itu seakan punya arti yang sangat dalam dan mulia, kemudian ia mendengar suara ricik air itu di tengah kesunyian malam. Ada kesejukan yang tiba-tiba merayap dari denyut kalbu lalu menggetar ke seluruh tubuhnya.
Ia sadar, anaknya yang pertama ia kandung selama sembilan bulan dan asalnya tidak tahu apa-apa itu kini tengah menjadi remaja yang senang mengisi malam- malamnya dengan tahajjud.
Saat ia sedang menikmati getar-getar rohani itu, Sodik telah berada dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian terdengar suara anaknya mengucapkan "Allahu Akbar" pertanda Sodik telah memulai shalat.
Dalam hati Bu Leha mulai tergambar rona keindahan yang tak terperikan nikmatnya. Tetes-tetes air mata mulai membasahi bantal. Berkali-kali ia menyebut nama Allah.
Kini ia semakin mantap, bahwa anak saleh itu bisa menjadi permata hati penyejuk kalbu. Menikmati itu saja agaknya tak cukup. Ia sendiri bangkit menuju kamar mandi, tentu saja untuk berwudhu.
"Ketua Yayasan Al-Miftah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar